Sunday, April 21, 2013

ASHABUL KAHFI (PENGHUNI GUA)

Sudah menjadi adat yang lazim bagi penduduk Upsus merayakan suatu hariraya,dimana mereka sama sama menghiasi berhala berhala dan patung patung,lalu mereka berdiri disekitar patung patung itu dengan riang gembira,sambil memuja muja dan menyembahnya,bahkan memberikan korban korban yang berharga kepada patung patung dan berhala berhala itu.Suatu adat kebiasaan yang tidak dapat dirubah dan dilanggar oleh siapa saja.Tetapi ditengah tengah golongan penduduk yang ramai itu,ada seorang pemuda termasuk golongan bangsawan dan mulia,tampaknya tidak begitu gembira ditengah tengah semua orang yang sedang bergembira itu.Dia termenung seorang diri,jiwanya tampak gelisah.Ketika semua orang sudah sama sama menyembah kepada berhala berhala yang dirayakan sebesar besarnya itu,pemuda itu tampak keengganannya untuk menundukkan kepalanya.Tampak pula keraguan dan kebingungan hatinya untuk turut menyembah dan bersujud kepada batu batu berhias itu.Keraguan dan kebingungannya,segera berubah menjadi ketetapan hati untuk menyanggah apa yang dilihatnya itu.Akal dan pikirannya berontak rupanya,sehingga dia terpaksa keluar dari barisan orang ramai dengan diam diam dan sembunyi sembunyi,berjalan meninggalkan tempat perayaan besar itu untuk menjauhkan diri.Akhirnya dia berhenti dibawah sebatang pokok kayu,lalu melepaskan kelelahan pikirannya.Mukanya tampak merah padam,menunjukkan jiwanya yang sedang berontak keras.Perasaan yang demikian itu rupanya tidak timbul dalam jiwa pemuda itu saja.Tidak lama sesudah dia tertunduk dibawah pokok kayu itu,ia disusul oleh seorang pemuda lain yang sebaya dengannya,sama sama bangsawan kaumnya.Dia pun kerana jiwanya memberontak,tidak sudi lagi memuja dan memuji muji batu itu.Dua orang pemuda ini segera disusul oleh seorang pemuda lainnya berturut turut,sehingga mereka sekarang berjumlah tujuh orang.Ketujuh pemuda ini segera berkenalan,mereka bercakap cakap mengemukakan pendirian dan pikiran masing masing.Ternyata kesemuanya mempunyai pendapat yang sama,pikiran yang bulat,sekalipun pada mulanya mereka tidak kenal mengenal.Mereka itu sepakat dan berjanji tidak akan menyembah dan memuja patung patung itu lagi,sebagai umumnya bangsa mereka sendiri.Lalu mereka menerawang ke alam yang luas,ke langit yang biru,ke matahari yang sedang bersinar,ke gurun yang luas tidak berpinggir itu.Mereka berkeyakinan bahawa kesemuanya itu tentu ada yang menjadikan dan menguasai,yaitu Allah s.w.t. "Ya, Allah,inilah yang harus kita sembah," kata mereka.Mereka bersumpah akan menyembah Allah dan akan memegang teguh agama mereka ini.Jiwa mereka mulai tenang kembali dan mereka sepakat pula akan menyembunyikan apa yang terkandung dalam jiwanya masing masing itu,terhadap bangsanya yang masih sesat dan fanatik,takut kalau kalau hal itu diketahui rajanya,yang pasti akan memaksa mereka untuk kembali ke agama yang sesat itu.Hal ini tak dapat mereka pertahankan,kerana mereka tidak ramai dan tidak mungkin kuat untuk melawannya.Demikianlah beberapa waktu lamanya,mereka hidup diantara bangsanya, ke hulu sama ke hulu,ke mudik sama ke mudik,namun dalam jiwanya bertentangan.Tetapi bila pemuda pemuda itu sedang seorang diri,masing masing bersembahyang menyembah Allah s.w.t. berdoa dan bermunajat kepadaNya.Pada suatu malam,ketujuh pemuda ini berkumpul disuatu tempat.Dalam pertemuan itu,salah seorang diantara mereka lalu berkata dengan berbisik: "Saudara- saudara,kemarin saya mendengar kabar yang amat mengecewakan kita,bila benar orang yang membawa khabar ini,yaitu ada persiapan untuk merusakkan agama kita, serta membahayakan jiwa kita.Saya dengar,bahawa raja sudah mengetahui akan hal kita ini.Bukan main marahnya setelah dia mengetahui.Raja telah memutuskan akan menghukum kita dengan hukuman yang seberat beratnya,bila kita tidak kembali dari agama kita ini.Saya khuatir sekali kerana menurut khabar itu juga,bahawa tindakan kejam terhadap kita itu akan dijalankan besok pagi dengan memanggil kita semua.Kalau kita benar benar hadir dihadapan raja,sudah pasti kita akan mengalami hal hal yang tidak diinginkan.Marilah kita fikirkan bersama apa yang harus kita jalankan."Mendengar keterangan ini,lalu berkata pula yang lainnya: "Kabar ini sudah lama pula saya mendengarnya.Mula mula saya kira hanya kabar bohong saja.Tetapi tanda tanda semuanya menunjukkan bahawa kabar itu benar benar adanya.Nyata sudah,bahawa kita tidak akan dapat meninggalkan agama kita,sekalipun apa juga yang akan terjadi.Matahari timbul setiap pagi dan tenggelam setiap petang,menjadi bukti adanya Tuhan yang kita sembah.Segala yang ada ini menjadi bukti kebenaran yang kita sembah."Sebelum dapat memutuskan apa apa yang harus mereka lakukan,tiba tiba mereka sudah didatangi pengawal raja.Ketujuh pemuda itu digiring mengadap raja,diceraikan dari keluarganya masing masing.Raja lalu berkata kepada mereka: "Kamu sudah mencoba menyembunyikan apa yang terkandung dalam hatimu masing masing.Tetapi apa yang kamu sembunyikan itu sudah ku ketahui semuanya,baik yang lahir,maupun yang batin.Kamu telah melemparkan agama raja dan agama rakyat,lalu menganut agama baru yang tidak ku ketahui bagaimana cara datangnya kepadamu. "Aku mahu menghukum kalian dengan hukuman yang seberat-beratnya. Tetapi hukuman ini ku tangguhkan,memandang kehormatan keluarga dan kebangsawananmu sekalian."Aku memberi waktu kepadamu sekalian untuk berfikir: Kamu harus kembali ke agama yang lama,yaitu agama raja dan agama rakyat,atau kamu akan dilihat orang ramai untuk digantung,dipenggal lehermu dan dibunuh mati."Kepada masing-masing pemuda yang tujuh orang itu,diberikan Allah hati yang tetap,keimanan yang teguh; mereka lalu menjawab: "Ya raja,kami menyembah Tuhan kami ini bukan dengan meniru,tetapi sebagai penyelidikan dan pemikiran kami yang sedalam dalamnya.Adapun orang ramai yang menyembah patung patung itu adalah semata mata dengan meniru saja,tidak dengan menjalankan akal dan fikirannya sedikit juga.Kalau kami kembali menyembah agama mereka,berarti kami menipu diri sendiri dan menipu raja pula.Sebab itu kami akan tetap memegang teguh agama kami ini,terserahlah kepadamu untuk menjalankan tindakan apa saja yang engkau kehendaki." Raja lalu menjawab: "Janganlah kamu menjawab sekarang.Pulanglah dahulu,besok pagi datang lagi menghadap.Pilihlah salah satu di antara dua hal yang sudah ku kemukakan itu.Terserah kepadamulah untuk menentukannya."Di saat itu juga mereka lalu bermusyawarah di salah suatu tempat yang agak jauh dari kota.Salah seorang lalu berkata: "Raja memang sudah tetap dengan keputusannya,kita pun sudah tetap pula dengan keputusan kita,yaitu dua putusan yang bertentangan.Kalau kita datang lagi esok, berarti kita menyerahkan jiwa kita untuk dicabut.Sebab itu guna mempertahankan agama kita marilah kita menyembunyikan diri dalam gua yang terletak di gunung itu.Sekalipun gua itu sempit dan gelap keadaannya,tetapi iman dapat melapangkan dada dan menenangi fikiran kita.Sebaliknya kita berada di alam yang lapang dan ditenangi oleh matahari,kita tidak merdeka beragama dan menyembah Tuhan kita.Marilah kita berhijrah ke sana dengan agama dan kepercayaan kita.Apa gunanya kita hidup di sini,dimana kita dipaksa beragama yang tidak sama dengan fikiran kita sendiri" Ketika itu juga mereka bersiap menyediakan bekalannya masing masing,lalu berangkat meninggalkan kampung halaman dan keluarga masing masing,menuju ke gunung yang jauh letaknya,ke gua sempit di tengah hutan.Mereka pergi tanpa senjata dan pengawal.Untung di tengah jalan mereka disusul oleh seekor anjing kepunyaan salah seorang di antara mereka.Anjing inilah yang menjadi penunjuk jalan menuju ke gua yang terpencil itu.Setelah mereka memasuki gua itu,anjing itu tetap berdiri,di muka gua,berjaga dengan merentangkan kedua kakinya.Di tepi gua itu mereka temui buah buahan,lalu dimakannya dan ada pula sedikit air,lalu diminumnya.Setelah itu mereka duduk melepaskan lelahnya,setelah lama berjalan,mendaki dan menurun.Baru saja mereka sama sama merebahkan dirinya untuk menenangkan perasaan letihnya,tiba tiba mereka itu semuanya tertidur senyenyak nyenyaknya.Malam berganti siang,siang pun berganti malam,tahun berganti tahun dan abad berganti abad,sedang pemuda pemuda itu tetap tidur dengan nyenyaknya.Mereka tidak mengetahui sama sekali akan penggantian malam dengan siang,penggantian tahun,penggantian musim dan penggantian abad.Hujan dan anginpun tidak mereka ketahui,begitu juga guruh dan petir tidak mereka dengar.Dengan takdir Allah,jalannya matahari agak membelok sedikit,sehingga tepat di pintu gua tempat mereka bersembunyi itu.Dengan keadaan cahaya matahari yang sangat terik itu,mereka terbangun.Tiga ratus sembilan tahun lamanya mereka tidur.Di kala terbangun itu keadaan mereka sudah jauh berubah.Mereka merasakan lapar yang bukan kepalang hebatnya,tetapi masing masing tidak mengetahui berapa lamanya mereka tertidur itu.Salah seorang lalu berkata: "Saya menduga lama benar tidur kita ini. Coba kamu katakan berapa lamakah gerangan"Seorang lagi lalu menjawab: "Berdasarkan letihnya badan dan laparnya perut kita,maka saya kira kita sekalian tertidur sehari lamanya." Berkata pula orang yang ketiga: "Kita mulai tidur di waktu pagi dan itu matahari masih belum terbenam.Kalau begitu kita tidur hanya setengah hari sahaja."Berkata pula yang keempat: "Apa gunanya kita bertengkar tentang lamanya tidur.Tuhanlah yang lebih mengetahui berapa lamanya kita tidur.Tetapi kerana saya terlalu lapar,sebab tidak makan dahulu sebelum berangkat,maka siapakah di antara kita ini yang mahu pergi ke kota (pasar) untuk membeli makanan.Inilah uangnya;tetapi harus berhati hati jangan sampai diketahui orang atau raja,bahawa kita berada dalam gua ini,sebab sudah pasti raja dengan kaki tangannya sedang mencari kita dimana mana."Salah seorang dari mereka lalu keluarmenuju ke pasar mencari makanan, dengan perasaan khuatir dan takut,akhirnya sampailah dia ke dalam kota Upsus, iaitu negerinya sendiri.Alangkah herannya ia bahawa negeri itu benar benar negeri Upsus.Tetapi segala pemandangan yang dilihatnya berubah semuanya.Berubah tanda tandanya,berubah bentuk rumah dan gedung gedungnya.Banyak pula dilihatnya bekas gedung gedung yang sudah tua yang sudah runtuh.Tiap tiap orang lalu lalang diperhatikannya,seorang pun tidak ada yang dikenalinya.Dia berkata dalam hatinya: "Negeri ini seakan akan negeri kami sendiri tetapi penduduknya bukanlah bangsa kami sendiri,jauh berbeda keadaan mereka ini."Dia berjalan terpinga pinga, makinbertambah banyak juga tolehnya ke kiri dan ke kanan. Nyata kebimbangan dalam setiap langkahnya,sehingga setiap orang yang melihat kepadanya, dapat mengetahui bahawa dia adalah orang asing yang baru sekali melalui negeri ini. Salah seorang penduduk yang melihat akan keadaannya,lalu bertanya kepadanya: "Apakah engkau orang asing di negeri ini.Dari manakah asalmu dan apa yang sedang menggoda pikiranmu.Siapakah yang sedang kau cari"Mendengar pertanyaan itu,dia lalu menjawab: "Saya bukan orang asing.Saya sedang mencari makanan untuk saya beli,di manakah tempat orang menjual makanan"Orang itupun lalu membawanya ke tempat orang menjual makanan.Makanan diambilnya dan penghuni gua ini pun mengeluarkan uang yang ada dalam sakunya.Alangkah terkejut sipenjual makanan itu,setelah dilihatnya mata uang yang dibayarkan pemuda itu,adalah mata uang lama,yang beredar tiga abad yang silam,yang sudah tidak laku lagi di saat itu.Sipenjual makanan itu mengira,bahawa pemuda itu pasti mendapat barang pendaman dan pasti fikirannya bahawa selain mata uang yang dilihatnya itu tentu ada banyak lagi harta kekayaan lainnya.Orang ramai yang sama melihat mata uang itupun berkerumun melingkari pemuda itu.Mereka ingin tahu di mana pemuda itu menyimpan hartabenda pendaman itu.Dengan rasa tercengang dan penuh heran akan maksud mereka,pemuda gua itu lalu berkata: "Saya bukan mendapat barang pendaman sebagai yang kamu sangkakan,uang ini adalah wang yang kudapat dari temanku kemarin.Dengan uang ini saya berniat untuk membeli makanan.Kenapa kamu merasa terkejut melihat uangku ini.Kenapa kamu menyangka yang bukan bukan terhadap diriku" Pemuda gua itu segera berpaling hendak melarikan diri,kerana takut akan terbuka rahasia teman temannya yang sedang bersembunyi,menyembunyikan diri dari tangkapan raja negeri itu.Tetapi orang ramai menghalangnya.Dengan kata kata yang sopan santun,mereka ingin mendengarkan cerita selanjutnya.Dalam percakapan selanjutnya,maka terbuktilah kepada orang ramai itu,bahwa pemuda ini adalah pemuda yang lari dari kepungan raja pada tiga abad yang silam.Mereka mengetahui akan peristiwa itu,dari cerita yang telah masyhur dan diketahui orang ramai.Larinya pemuda pemuda itu kerana tidak sudi menjual agamanya kepada raja yang ganas,yang memaksa mereka untuk menyembah batu.Salah seorang di antara mereka itu berkata kepada pemuda itu: "Janganlah engkau khuatir kepada raja ganas yang engkau katakan tadi.Raja itu sudah mati pada tiga abad yang silam. Raja yang memerintah sekarang ini,adalah seorang raja yang mukmin dan baik hati. Raja kami yang sekarang ini orang beriman seperti yang kamu imani.Di manakah teman temanmu yang lainnya.Bawalah mereka ke mari semuanya"Barulah pemuda itu insaf akan apa sebenarnya yang sudah terjadi.Dengan ketenangan yang amat jelas serta dengan alasan dan bukti-bukti yang cukup terang,maka terbuktilah bahawa mereka berada dalam gua bukan semalam atau setengah hari,tetapi sudah tiga abad lamanya.Segera pemuda itu minta izin untuk memberitahukan teman temannya yang masih bersembunyi dalam gua,agar keluar dari persembunyiannya dan menerangkan kepada penduduk negeri itu akan keadaan yang sebenarnya,apalagi mereka sedang menunggu dengan kelaparan dalam gua,serta ingin mengetahui keadaan di luar gua.Laporan peristiwa ini segera sampai kepada raja yang soleh,yang sedang berkuasa di negeri itu.Raja sendiri tampil turut menyambut pemuda-pemuda beriwayat itu dari dalam gua tempat persembunyian mereka.Raja pun ingin mengetahui akan riwayat dan wajah mereka,selama ini mereka senantiasa menjadi bualan orang ramai saja.Setelah mereka keluar dari gua itu,mereka disambut raja dan penduduk negeri.Raja membawa mereka ke dalam istana dan diberinya tempat di istana yang indah itu.Para pemuda tadi lalu berkata kepada raja: "Kami ini sudah tidak mengharap hidup yang lebih panjang lagi,kerana kami sudah melewati beberapa keturunan dan kesemuanya telah meninggal dunia,bahkan negeri dan gedung gedung besar yang dahulu pun sudah runtuh semuanya; yang kami lihat sekarang ini adalah serba baru.Kami pun sudah puas melihat raja dan penduduk yang hidup di negeri ini sudah sama sama beriman kepada Allah."Para pemuda itu lalu bersujud dan berdoa ke hadhrat Allah agar menurunkan rahmatNya dan agar Allah mengizinkan mereka pulang ke rahmatullah.Tidak lama kemudian sesudah mengucapkan doa itu mereka lalu menghembuskan nafasnya yang terakhir,dengan tenang dan tenteram.Keadaan dan kejadian itu,menjadi dasar yang kuat sekali bagi mereka untuk tetap iman dan tunduk kepada Allah,Tuhan yang Maha Kuasa.Mereka makin percaya bahawa janji Allah itu benar semuanya,serta Hari kiamat dan akhirat itupun benar semuanya. Sepeninggalan mereka,orang lalu bentengkar cara bagaimana pemuda pemuda suci itu dapat diperingati.Ada yang mengusulkan agar di atas kubur mereka itu didirikan sebuah tugu besar,rumah dan gedung yang dapat menunjukkan kebesaran mereka itu. Tetapi ada juga satu golongan dari orang orang yang cinta terhadap pemuda pemuda itu berkata,agar jangan tugu yang didirikan tetapi dirikanlah masjid di atas gua mereka itu,supaya dari dalam masjid itu dapat orang sama sama menyembah dan membesarkan nama Allah dan selalu insaf akan kebesaran Allah.Sebab apa artinya sesuatu peringatan dan penghormatan,bila peringatan dan penghormatan itu tidak dapat membawa orang kepada menghormati dan membesarkan Allah,Tuhan yang Maha Terhormat dan Maha Kuasa.Orang ramai selalu bertengkar tentang jumlah mereka itu.Ada yang berkata bahawa mereka itu tiga orang,empat dengan anjingnya.Ada yang mengatakan lima orang,enam dengan anjingnya dan ada pula yang mengatakan tujuh orang,delapan dengan anjingnya.

No comments:

Post a Comment